Arti dari limbah yaitu produk sampah dari hasil rumah tangga ataupun pabrik. Setiap harinya baik rumah tangga maupun pabrik menghasilkan sampai ribuan ton sampah, itu hanya dari satu wilayah saja. Bisa dibayangkan untuk seluruh wilayah Indonesia pastinya akan sangat banyak sekali. Limbah sendiri dipisahkan dalam 2 jenis berupa limbah organik dan limbah anorganik. Ada beberapa perbedaan limbah organik dan anorganik yang harus diketahui oleh masyarakat sehingga mereka sanggup ikut mengelolanya dengan baik.
Menurut pengertiannya limbah organik yakni sampah yang sanggup diuraikan basil pengurai. Kebanyakan sampah atau limbah organik tadi dihasilkan oleh sisa acara insan atau binatang peliharaan yang sanggup diurai bakteri. Beberapa referensi limbah organik ini yaitu : sisa makanan, daun-daunan, kotoran manusia, kulit pohon, kotoran hewan, sisa sayur-mayur dari dapur, tulang-tulang binatang ternak dan kulit telur. Saat ini kotoran insan ataupun kotoran binatang ternak contohnya dari kambing, kerbau atau sapi sudah mulai dimanfaatkan sebagai penghasil biogas. Produk gas yang diperoleh tadi sanggup dipakai sebagai pilihan energi alternatif untuk kebutuhan memasak sehingga sanggup menghemat pengeluaran rumah tangga. Penanganan limbah organik ini tak butuh teknologi tinggi lantaran masyarakat sudah sanggup mengolahnya menjadi pupuk kompos. Anda pun sanggup mencoba memproduksi kompos menggunakan sisa-sisa sampah organik yang anda buang setiap harinya. Pupuk kompos sangat bermanfaat dalam merawat flora di pekarangan rumah.
Sementara definisi dari limbah anorganik yakni sampah yang terbuat dari materi yang tak sanggup diurai oleh basil pengurai. Limbah anorganik ini sanggup majemuk ibarat : sampah dari plastik, sisa sabun, kaleng bekas, alat-alat elektronik, kain perca, sampah pabrik, sisa-sisa minyak dan limbah dari logam. Berkebalikan dengan sampah organik, penanganan limbah anorganik cukup susah dilakukan masyarakat. Masyarakat hanya sanggup mengumpulkannya dan menjualnya ke pengepul untuk lalu diolah oleh pabrik. Limbah anorganik ini akan dipakai untuk menciptakan barang-barang daur ulang. Misalnya botol kemasan air mineral sanggup dimanfaatkan untuk materi baku produk daur ulang berbahan plastik contohnya ember, gayung, pot bunga dan sebagainya. Limbah dari logam contohnya seng, aluminium dan besi oleh pabrik sanggup dilebur lagi untuk memproduksi barang-barang lain.
Pengolahan limbah anorganik secara umum sanggup dilakukan dengan 3 cara yaitu : reduce, reuse, dan recycle. Reduce ialah membatasi pemakaian yakni mengimplementasikan kebiasaan hidup ibarat : memilih prioritas ketika akan membeli barang, membatasi pemakaian produk yang tak sanggup didaur ulang oleh alam, membeli barang yang baka dan menggunakan produk selama mungkin. Reuse ialah menggunakan kembali barang yang masih sanggup dipakai contohnya menggunakan kembali botol minuman ukuran besar untuk daerah minum atau menggunakan bejana yang sudah bocor sebagai pot bunga dan sebagainya. Ketiga ialah recycle atau mendaur ulang limbah menjadi barang yang bernilai guna.
Menurut pengertiannya limbah organik yakni sampah yang sanggup diuraikan basil pengurai. Kebanyakan sampah atau limbah organik tadi dihasilkan oleh sisa acara insan atau binatang peliharaan yang sanggup diurai bakteri. Beberapa referensi limbah organik ini yaitu : sisa makanan, daun-daunan, kotoran manusia, kulit pohon, kotoran hewan, sisa sayur-mayur dari dapur, tulang-tulang binatang ternak dan kulit telur. Saat ini kotoran insan ataupun kotoran binatang ternak contohnya dari kambing, kerbau atau sapi sudah mulai dimanfaatkan sebagai penghasil biogas. Produk gas yang diperoleh tadi sanggup dipakai sebagai pilihan energi alternatif untuk kebutuhan memasak sehingga sanggup menghemat pengeluaran rumah tangga. Penanganan limbah organik ini tak butuh teknologi tinggi lantaran masyarakat sudah sanggup mengolahnya menjadi pupuk kompos. Anda pun sanggup mencoba memproduksi kompos menggunakan sisa-sisa sampah organik yang anda buang setiap harinya. Pupuk kompos sangat bermanfaat dalam merawat flora di pekarangan rumah.
Sementara definisi dari limbah anorganik yakni sampah yang terbuat dari materi yang tak sanggup diurai oleh basil pengurai. Limbah anorganik ini sanggup majemuk ibarat : sampah dari plastik, sisa sabun, kaleng bekas, alat-alat elektronik, kain perca, sampah pabrik, sisa-sisa minyak dan limbah dari logam. Berkebalikan dengan sampah organik, penanganan limbah anorganik cukup susah dilakukan masyarakat. Masyarakat hanya sanggup mengumpulkannya dan menjualnya ke pengepul untuk lalu diolah oleh pabrik. Limbah anorganik ini akan dipakai untuk menciptakan barang-barang daur ulang. Misalnya botol kemasan air mineral sanggup dimanfaatkan untuk materi baku produk daur ulang berbahan plastik contohnya ember, gayung, pot bunga dan sebagainya. Limbah dari logam contohnya seng, aluminium dan besi oleh pabrik sanggup dilebur lagi untuk memproduksi barang-barang lain.
Pengolahan limbah anorganik secara umum sanggup dilakukan dengan 3 cara yaitu : reduce, reuse, dan recycle. Reduce ialah membatasi pemakaian yakni mengimplementasikan kebiasaan hidup ibarat : memilih prioritas ketika akan membeli barang, membatasi pemakaian produk yang tak sanggup didaur ulang oleh alam, membeli barang yang baka dan menggunakan produk selama mungkin. Reuse ialah menggunakan kembali barang yang masih sanggup dipakai contohnya menggunakan kembali botol minuman ukuran besar untuk daerah minum atau menggunakan bejana yang sudah bocor sebagai pot bunga dan sebagainya. Ketiga ialah recycle atau mendaur ulang limbah menjadi barang yang bernilai guna.